Fоtо: dоk. AFP
Hаіfа – Irаn tеruѕ mеnggеmрur Iѕrаеl. Pеrmukіmаn Yаhudі dі Kоtа Hаіfа hаnсur. Puluhаn оrаng tеrlukа.
Dilansir 20Dеtіk dаrі Rеutеrѕ, Sаbtu (21/6/2025), реtugаѕ SAR Hаіfа mеnуеbut kоrbаn lukа dіlаrіkаn kе bеrbаgаі rumаh ѕаkіt. Dіdugа mаѕіh аdа kоrbаn уаng lаіn, ѕеbаb аdаlаh іtu реnсаrіаn kоrbаn tеruѕ dіlаkukаn.
Ketegangan antara Iran dan Israel kembali memuncak setelah laporan terbaru menyebutkan bahwa sebuah rudal balistik yang diduga berasal dari Iran menghantam wilayah permukiman Yahudi di Haifa, Israel utara. Serangan ini menimbulkan kepanikan di kalangan warga sipil dan memicu reaksi cepat dari otoritas militer Israel. Haifa, kota pelabuhan penting yang terletak di sepanjang Laut Mediterania, selama ini dianggap sebagai salah satu kawasan yang relatif aman dibandingkan dengan perbatasan selatan dan utara Israel yang kerap bersentuhan langsung dengan konflik.
Baca : Wujudkan Tarif Air Berkeadilan, Pam Jaya Kenalkan Kartu Air Sehat
Serangan tersebut dilaporkan terjadi pada dini hari waktu setempat. Beberapa rumah rusak, dan sejumlah warga dilaporkan mengalami luka-luka akibat serpihan bangunan yang roboh. Petugas medis dan tim penyelamat segera dikerahkan ke lokasi kejadian, sementara pihak militer Israel langsung mengaktifkan sistem pertahanan udara untuk mencegat kemungkinan serangan lanjutan. Sumber militer menyebut bahwa rudal yang menghantam Haifa memiliki daya ledak tinggi dan diklaim berasal dari wilayah Iran, meski belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Iran mengenai keterlibatan langsung mereka dalam serangan ini.
Respons Israel dan Implikasi Terhadap Kawasan
Pemerintah Israel merespons dengan keras insiden ini. Perdana Menteri Israel menyatakan bahwa serangan terhadap warga sipil di Haifa merupakan bentuk agresi yang tidak dapat ditoleransi dan akan dibalas dengan tindakan tegas. Parlemen Israel pun mengadakan sidang darurat untuk membahas langkah-langkah pertahanan serta kemungkinan aksi militer balasan terhadap Iran maupun sekutu regionalnya. Militer Israel diketahui telah meningkatkan patroli udara dan memperketat sistem pertahanan di sekitar kota-kota besar, termasuk Tel Aviv dan Yerusalem.
Insiden ini juga memicu keprihatinan internasional. Sejumlah negara Barat menyuarakan kekhawatiran atas eskalasi militer di kawasan Timur Tengah yang dapat merembet menjadi konflik berskala luas. Amerika Serikat, sekutu utama Israel, mengeluarkan pernyataan yang mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri namun juga menyerukan semua pihak untuk menahan diri. Di sisi lain, beberapa analis keamanan internasional menilai bahwa serangan ke Haifa merupakan bentuk pesan strategis dari Iran sebagai respons terhadap berbagai aksi militer Israel di Suriah maupun wilayah lain yang berbatasan langsung dengan Iran.
Ketegangan ini juga memperkeruh dinamika geopolitik regional. Hubungan diplomatik antara negara-negara Arab dengan Israel yang tengah dibangun melalui perjanjian Abraham bisa terdampak akibat meningkatnya konflik ini. Beberapa negara kawasan mulai mengantisipasi kemungkinan gelombang pengungsi maupun gangguan terhadap aktivitas ekonomi mereka akibat memanasnya situasi di Israel.
Penutup
Serangan rudal terhadap permukiman Yahudi di Haifa menandai babak baru dalam konflik yang telah berlangsung selama puluhan tahun antara Iran dan Israel. Aksi ini tidak hanya menimbulkan korban dan kerusakan fisik, tetapi juga mengancam stabilitas kawasan secara keseluruhan. Meski upaya diplomasi masih memungkinkan untuk meredam eskalasi, namun selisih kepentingan dan retorika keras dari kedua pihak membuat jalan damai semakin sempit. Dunia kini menatap Timur Tengah dengan kekhawatiran yang membayangi, berharap bahwa akal sehat dan diplomasi mampu mencegah perang terbuka yang lebih luas.
