Awal tahun 2023 dimulai dengan kabar yang cukup menggemparkan dari dunia astronomi. NASA, melalui misi teleskop luar angkasa TESS (Transiting Exoplanet Survey Satellite), berhasil menemukan sebuah planet yang letaknya tidak hanya berada di luar tata surya kita, tapi juga terletak di zona layak huni—tempat yang dianggap punya peluang untuk mendukung kehidupan.
planet mirip Bumi ini diberi nama TOI 700 e dan terletak sekitar 100 tahun cahaya dari Bumi, di konstelasi Dorado. Bukan jarak yang dekat, memang, tapi dalam ukuran astronomi, masih bisa dianggap relatif “dekat”. Yang bikin planet ini luar biasa adalah ukurannya yang nyaris sama dengan Bumi—sekitar 95% ukuran Bumi—dan permukaannya diperkirakan berbatu, bukan gas raksasa seperti Jupiter.
Ditemukan di sistem bintang TOI 700, planet ini adalah planet keempat yang terdeteksi di sana. Sebelumnya, NASA sudah menemukan TOI 700 b, c, dan d, dan TOI 700 d juga sempat jadi sorotan karena berada di zona layak huni. Tapi TOI 700 e, yang baru diumumkan tahun ini, justru memiliki orbit yang lebih optimal, yaitu berada lebih jauh dari bintang induknya dibanding TOI 700 d, sehingga kemungkinan besar memiliki suhu yang lebih stabil.
planet mirip Bumi ini menyelesaikan satu kali orbit hanya dalam waktu 28 hari Bumi, yang berarti satu tahun di sana jauh lebih singkat dibanding waktu di Bumi. Tapi, dengan bintang induknya berupa bintang kerdil merah yang lebih kecil dan lebih dingin dari Matahari kita, orbit yang pendek seperti ini justru bisa menjaga suhu permukaan planet tetap nyaman dan tidak terlalu panas.
Seberapa Mirip dengan Bumi?
Secara teknis, TOI 700 e tidak 100% sama dengan Bumi. Ukurannya sedikit lebih kecil, dan belum ada bukti konkret tentang keberadaan air, atmosfer, atau bahkan kehidupan. Tapi berdasarkan jaraknya dari bintang, besar kemungkinan suhu di permukaannya memungkinkan air cair tetap ada—dan ini jadi faktor kunci untuk pencarian kehidupan.
Bintang induknya juga cukup stabil, tidak terlalu aktif atau suka mengeluarkan semburan radiasi yang ekstrem, yang bisa menghancurkan atmosfer planet terdekat. Ini menjadi poin plus karena planet seperti TOI 700 e bisa mempertahankan kondisi lingkungan yang stabil dalam jangka waktu panjang.
Baca Juga : Bni Dukung Tim Bulutangkis Indonesia Berlaga Di Sudirman Cup 2025
Jika suatu saat nanti teknologi kita mampu mengirimkan wahana untuk mengamati lebih dekat, para ilmuwan berharap bisa menganalisis komposisi atmosfer planet ini. Misalnya, apakah ada gas-gas seperti oksigen, karbon dioksida, atau metana—yang sering dikaitkan dengan aktivitas biologis. Bahkan kalau kita bisa mendeteksi pola cahaya tertentu, mungkin bisa mengindikasikan adanya tanaman atau bentuk kehidupan mikro yang sangat sederhana.
Apa Dampaknya bagi Penelitian Luar Angkasa?
Penemuan seperti TOI 700 e tidak hanya penting secara ilmiah, tapi juga berpengaruh secara psikologis dan filosofis. Kita selama ini bertanya-tanya: “Apakah kita sendirian di alam semesta?” Dan setiap penemuan planet yang berpotensi layak huni membuat kita merasa selangkah lebih dekat dengan jawaban itu.
Secara teknologi, TESS dan teleskop generasi baru seperti James Webb Space Telescope membawa kemampuan observasi luar angkasa ke tingkat yang belum pernah tercapai sebelumnya. Kita sekarang bisa mengukur cahaya dari bintang jauh dan melihat bagaimana cahaya itu berubah saat melewati atmosfer planet. Ini membuka kemungkinan untuk melakukan “remote sensing” terhadap dunia yang berjarak ratusan tahun cahaya.
Selain itu, TOI 700 e jadi pembuka jalan untuk lebih banyak misi pencarian planet mirip Bumi. Jika satu sistem bintang kecil seperti TOI 700 saja bisa punya dua planet di zona layak huni, bisa jadi sistem bintang lain juga punya kondisi serupa—kita hanya belum menemukannya saja.
Ini juga bisa berdampak besar pada masa depan manusia di luar angkasa. Bukan dalam waktu dekat memang, tapi secara jangka panjang, mungkin suatu saat nanti, manusia bisa menjelajahi atau bahkan menetap di planet lain. Dan semua itu dimulai dari langkah kecil: menemukan kandidat planet yang cocok.
Jadi, Apakah Kita Akan Pindah ke TOI 700 e?
Kalau kamu berpikir kita bisa langsung pindahan ke TOI 700 e minggu depan, sayangnya belum bisa. Jarak 100 tahun cahaya itu sangat jauh—bahkan pesawat luar angkasa tercepat yang pernah dibuat manusia butuh ribuan tahun untuk sampai ke sana.
Tapi ini bukan soal pindah atau kolonisasi sekarang. Ini tentang harapan dan ilmu pengetahuan. Setiap penemuan seperti ini menambah wawasan kita tentang bagaimana planet terbentuk, bagaimana kehidupan bisa muncul, dan seberapa unik atau umumnya kondisi Bumi kita di alam semesta.
Penemuan TOI 700 e juga jadi pengingat bahwa alam semesta masih penuh misteri. Dari triliunan bintang dan planet yang ada, mungkin hanya sebagian kecil yang kita kenal. Tapi siapa tahu—mungkin satu dari mereka adalah rumah kedua kita suatu hari nanti.